Kita ambil contoh transistor yang hendak diukur adalah tipe C945, yang cukup banyak digunakan. Untuk itu langsung saja kita sama-sama belajar menentukan kaki dan jenis transistor C945, dan berikut langkahnya:
Saturday, 26 May 2012
Menentukan jenis & kaki transistor menggunakan digital multitester
Pada postingan sebelumnya tentang mengenal komponen transistor , saya telah membahas bagaimana cara untuk mengetahui jenis (PNP atau NPN) dan menentukan kaki-kaki (basis, emitor, dan kolektor) pada transisitor menggunakan analog multitester. Untuk postingan kali ini masih dengan tema yang sama namun alat pengecekan yang akan kita gunakan adalah digital mulitester. Syarat utamanya adalah multitester tersebut harus memiliki fitur test dioda. Fitur pengetesan ini biasanya dilambangkan dengan simbol dioda, seperti yang terlihat pada gambar multitester dibawah ini.

Kita ambil contoh transistor yang hendak diukur adalah tipe C945, yang cukup banyak digunakan. Untuk itu langsung saja kita sama-sama belajar menentukan kaki dan jenis transistor C945, dan berikut langkahnya:
Kita ambil contoh transistor yang hendak diukur adalah tipe C945, yang cukup banyak digunakan. Untuk itu langsung saja kita sama-sama belajar menentukan kaki dan jenis transistor C945, dan berikut langkahnya:
Sunday, 20 May 2012
Grafik Hubungan antara Tegangan (V) dan Arus (I)
a. Grafik Rangkaian Resistif
yang termasuk rangkaian resistif adalah rangkaian resistif murni (R) dan rangkaian RLC saat nilai XL=XC (saat terjadi resonansi).

b. Grafik rangkaian Induktif
terjadi dalam rankaian LC atau RLC saat XL>XC. Tegangan (V) mendahului arus (I) maka grafik V bergeser ke kiri :

atau dengan kata lain arus (I) terlambat terhadap tegangan (V) maka
Wednesday, 16 May 2012
Faktor Daya dan Daya Rangkaian
a. Faktor Daya

besarnya faktor daya juga dapat dicari dengan rumus :



b. Daya Rangkaian Arus Bolak-balik
besarnya daya disipas atau transfer laju energi (P) dapat dicari dengan
Monday, 14 May 2012
Kode IP (International Protection / Ingress Protection)

Perlindungan tersebut merupakan perlindungan terhadap gangguan:
• Benda padat (termasuk bagian tubuh manusia seperti tangan dan jari).
• Debu.
• Hubungan/kontak langsung.
• Air.
Dua digit angka setelah huruf IP menunjukkan kondisi yang sesuai dari peralatan tersebut berdasarkan klasifikasinya. Dan jika tidak ada rating perlindungan sehubungan dengan salah satu kriteria, maka angka diganti dengan huruf X, contoh IP4X atau IPX6.
Kode Tingkat Perlindungan

Kode Utama
Digit Pertama, menunjukkan tingkat perlindungan peralatan terhadap benda padat termasuk perlindungan terhadap akses ke bagian
Sunday, 13 May 2012
Rangkaian Transistor sebagai switching
Sebenarnya pada
awal ditemukannya komponen transistor, fungsi yang diaplikasikan adalah sebagai
penguat amplifier suatu sinyal. Namun karena sifat dan karakteristiknya,
ternyata transistor juga bisa diaplikasikan sebagai sebuah saklar dalam sebuah
rangkaian listrik.
Untuk itu, sebelum kita membahas hal tersebut, saya akan mengajak teman-teman untuk merefresh dulu tentang susunan dan cara kerja transistor. Perhatikan gambar dibawah ini. Kali ini saya memberikan contoh jenis transistor NPN.
Untuk itu, sebelum kita membahas hal tersebut, saya akan mengajak teman-teman untuk merefresh dulu tentang susunan dan cara kerja transistor. Perhatikan gambar dibawah ini. Kali ini saya memberikan contoh jenis transistor NPN.
![]() |
Simbol dan gambar transistor NPN |
Resonansi dalam Rangkaian L-C atau R-L-C
resonansi terjadi saat besarnya reaktansi induktif (XL) = reaktansi kapasitif (XC) dan besarnya resonansi :

fres = frekuensi resonansi (Hz)
saat terjadi resonansi (XL=XC) maka harga impedansi rangkaian mencapai nilai minimum dan besarnya sama dengan nilai resistornya. saat impedansi minimum inilah arus yang mengalir mencapai maksimum.

Saturday, 12 May 2012
Klasifikasi Saluran Transmisi Berdasarkan Tegangan
Selama ini ada pemahaman bahwa yang dimaksud transmisi
adalah proses penyaluran energi listrik dengan menggunakan tegangan
tinggi saja. Bahkan ada yang memahami bahwa transmisi adalah proses
penyaluran energi listrik dengan menggunakan tegangan tinggi dan melalui
saluran udara (over head line). Namun sebenarnya, transmisi adalah
proses penyaluran energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya,
yang besaran tegangannya adalah Tegangan Ultra Tinggi (UHV), Tegangan
Ekstra Tinggi (EHV), Tegangan Tinggi (HV), Tegangan Menengah (MHV), dan
Tegangan Rendah (LV).
Sedangkan Transmisi Tegangan Tinggi, adalah:
• Berfungsi menyalurkan energi listrik dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya.
• Terdiri dari konduktor yang direntangkan antara tiang-tiang (tower) melalui isolator-isolator, dengan sistem tegangan tinggi.
• Standar tegangan tinggi yang berlaku di Indonesia adalah : 30 KV, 70 KV dan 150 KV.
Sedangkan Transmisi Tegangan Tinggi, adalah:
• Berfungsi menyalurkan energi listrik dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya.
• Terdiri dari konduktor yang direntangkan antara tiang-tiang (tower) melalui isolator-isolator, dengan sistem tegangan tinggi.
• Standar tegangan tinggi yang berlaku di Indonesia adalah : 30 KV, 70 KV dan 150 KV.
Slip-ring Motor
gambar 1.1 |
gambar 1.2 |
Subscribe to:
Posts (Atom)